Konsep,
Konsepsi dan Miskonsepsi
Dalam kamus Bahasa
Indonesia, konsep diartikan sebagai rancangan atau buram surat, ide atau
pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkrit,gambaran mental dari objek,
proses ataupun yang ada diluar bahasa yang digunakan untuk memahami hal- hal
lain.
Sedangkan Menurut Bahri
(2008:30)Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai
ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap
objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan
tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk
representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam
bentuk suatu kata (lambang bahasa).
Menurut Singarimbun dan Effendi (2009) Konsep adalah
generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk
menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep merupakan suatu kesatuan
pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan
kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita memakainya.Menurut
Dahar (1996 : 80) Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili kelas
objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang
mempunyai atribut yang sama.
Jadi konsep adalah
sebuah ide abstrak, gagasan yang mendasari suatu objek yang di tuangkan dalam
suatu istiolah yang di gunakan untuk memahami hal-hal lain dalam suatu fenomena,
sehingga ide abstrak atau gagasan tersebut dapat di mengerti oleh orang lain
dengan jelas.
Konsepsi
Setiap konsep memiliki
tafsiran yang berbeda-beda di setiap individu yang memahaminya, tafsiran
seseorang terhadap suatu konsep di sebut konsepsi. (Mariawan, 2002). Menurut
Duit (1996), konsepsi adalah representasi mental mengenai ciri-ciri dunia luar
atau domain-domain teoritik. Konsepsi merupakan perwujudan dari interpretasi
seseorang terhadap suatu obyek yang diamatinya yang sering bahkan selalu muncul
sebelum pembelajaran, sehingga sering diistilahkan konsepsi prapembelajaran.
Konsepsi prapembelajaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
prakonsepsi (preconception) dan miskonsepsi (misconception).
Jadi, Konsepsi merupakan tafsiran seseorang terhadap
suatu konsep tertentu. Maka dapat di katakan bahwa konsepsi adalah cara pandang
seseorang terhadap suatu konsep. Konsepsi di bagi menjadi dua yakni pra
konsepsi dan miskonsepsi.
Miskonsepsi atau salah
konsep merupakan konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau
pengertian yang diterima para ilmuwan pada bidang yang bersangkutan (Suparno,
2005). Sedangkan Novak (dalam Suparno, 2005) menyatakan bahwa prakonsepsi yang
tidak sesuai dengan konsepsi ilmiah disebut dengan miskonsepsi. Brown (dalam
Suparno, 2005) memandang miskonsepsi sebagai suatu pandangan yang naif dan
mendefinisikan miskonsepsi sebagai suatu gagasan yang tidak sesuai dengan
konsepsi ilmiah.
Selain itu Menurut Euwe
Van den Berg menyatakan bahwa Miskonsepsi merupakan pertentangan atau
ketidakcocokan konsep yang dipahami seseorang dengan konsep yang dipakai oleh
pakar ilmu yang bersangkutan.
Menurut
Fowler miskonsepsi merupakan pengertian yang tidak akurat akankonsep,
penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan
konsep-konsep yang berbeda dan hubungan hierarkis konsep-konsep yang tidak
benar
Miskonsepsi merupakan suatu
interpretasi konsep-konsep dalam suatu pernyataan yang tidak dapat diterima.
Secara rinci miskonsepsi dapat merupakan pengertian yang tidak akurat tentang
konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah
tentang penerapan konsep, pemaknaan konsep yang berbeda, kekacauan
konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hierarkis konsep-konsep yang tidak
benar
Miskonsepsi
dapat berbentuk konsep awal, kesalahan hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep atau
pandangan yang salah. Secara rinci miskonsepsi
dapat merupakan pengertian yang tidak akurat tentang konsep, penggunaan
konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah tentang penerapan
konsep, pemaknaan konsep yang berbeda, kekacauan konsep-konsep yang berbeda,
dan hubungan hierarkis konsep-konsep yang tidak benar.
Miskonsepsi yang terjadi pada seseorang sulit
diperbaiki apalagi bila miskonsepsi tersebut dapat membantu seseorang dalam
memecahkan permasalahannya. Di sekolah,
miskonsepsi pada siswa tidak dapat
dihilangkan dengan metode ceramah. Bahkan metode ceramah memberikan peluang
terjadinya miskonsepsi baru jika informasi yang diberikan tidak sesuai dengan
pengertian konsep yang sebenarnya. Oleh
karena itu, pada proses pembelajaran di sekolah, sangat dianjurkan untuk
menggunakan model dan metode pembelajaran yang lebih menantang dan mengajak
siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan baru melalui pengalaman belajar yang
tepat.
Miskonsepsi tidak hanya terjadi pada siswa tetapi
juga terjadi pada guru. Hal ini menyebabkan miskonsepsi pada siswa semakin
besar. Miskonsepsi juga dapat terjadi pada buku-buku yang dijual di pasaran.
Jika buku tersebut digunakan guru dan siswa sebagai sumber belajar maka guru
dan siswa tersebut akan mengalami
miskonsepsi dan bahkan makin memperkuat
miskonsepsi yang sebelumnya sudah terjadi. Oleh karena itu, memang tidak
mudah memperbaiki miskonsepsi namun guru hendaknya selalu berusaha untuk
memperbaiki penguasaan konsep yang
dipelajarinya sehingga dapat mengenali kesulitan yang terjadi pada siswa.
Jadi, Miskonsepsi didefinisikan sebagai konsepsi
siswa yang tidak cocok dengan konsep yang benar, pengertian yang tidak akurat
tentang konsep, serta penggunaan konsep
yang salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar