Sabtu, 17 Oktober 2015

Syukur tak berkesudahan- sebab kamu adalah doa yang dikabulkan Tuhan


Syukur tak berkesudahan- sebab kamu adalah doa yang dikabulkan Tuhan
-Hot Chocolate man -
Secangkir coklat panas menemani pertemuan pertama kami yang memiliki banyak kesan, yaa aku menyebutmu hotcoklat man, lucu bukan?
Aku yakin kita adalah apa yang sudah di rencanakan Tuhan, karena setauku Tuhan tidak akan mempertemukan kita tanpa suatu alasan. Entah dengan cara kebetulan atau memang sudah jadi rencananya. Semoga Tuhan selalu menggariskan kita bersama.
Sampai saat ini setiap punya kesempatan memandangimu lama saya bertanya kebaikan apa yang sudah saya lakukan sebagai manusia.
Perasaan saya ini masih banyak kurangnya. Kadang lupa berdo’a. lebih sering merayu ketika ada maunya.
Tapi Dia memberikan sumber kehangatan di dalam dada. Kehadiranmu, jadi buktinya.
Sepanjang hidup sudah banyak episode do’a yang saya alami mulai dari do’a yang di jawab dengan gelengan pasti, di iyakan dengan imbuhan ‘nanti’, sampai di tolak karena Ia lebih tau apa yang harus di beri.
Bersamamu kali ini adalah antitesis dari seluruh perjalanan doa yang pernah terjadi.
Kamu adalah do’a yang terkabulkan. Untuk itu saya mengucap syukur tak berkesudahan.
Ini untukmu, pria yang selalu kuperbincangkan dengan sang Pencipta. Kamu adalah sosok yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Namun sejak kau datang di saat aku terjatuh, dengan ikhlasmu merawat dan menuntunku untuk bangkit dan kembali tersenyum, kau adalah pria yang luar biasa.
Aku? Iya aku. Tak pernah mengenalmu sebelumnya. Kamu pria yang belum pernah terbayangkan sebelumnya namun akhirya kau lah pria yang selalu ku do’akan dalam 5 waktuku dan asyik kuperbincangkan dengan sang Pencipta.
Hot coklat man..

Aku tak bisa berjanji membuatmu menjadi orang palinng bahagia di dunia, aku tidak bisa berjanji untuk tidak akan pernah berubah, tetapi cintaku yang telah mulai berkembang ini akan terus tumbuh dan akan semakin kuat. Selama aku hidup aku akan berjanji akan menjadi orang yang paling berharga untukmu. Untuk itu, bisakah kau menggenggam tanganku dan kita menua bersama? 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar