Ini sekelumit tentangmu
-Hot Chocolate man-
Lihatlah lihat betapa menyejukkannya
tatapan matamu, betapa menentramkannya mendengar suaramu, betapa nyamannya
berada di rengkuhmu dan juga betapa unik kepribadianmu. Yang pasti aku akan jaga segala tentangmu dengan
baik karena Sang Pencipta yang menitipkannya untukku. Mainkan saja peran kita,
Tugas kita hanya taat kepadaNya bukan?
Yang masih ku kenal hanya separuh,aku
berharap akan segera menjadi utuh.
Mengenal kepribadianmu sejauh ini
sungguh unik, lambat laun akupun berusaha memahami dirimu, sikapmu, kebiasaanmu
dan cueknya dirimu. Aku sungguh ingin menggenapkan segala keingintauanku
terhadapmu agar segera menjadi utuh.
Jika aku boleh berkata jujur tidak
mudah bagiku untuk menyesuaikan diri dengan cepat terhadapmu, memang yang
terburu-buru belum tentu baik bukan? Segalanya butuh proses.
Menilik sedikit kebiasaanku yang sepertinya
perlu kamu tau agar tidak hanya aku yang berjuang menyesuaikan diri untukmu. Kita
sama-sama berharganya. Sifat memang tidak bisa dirubah, namun untuk gadisnya
seorang pria tidak akan keberatan berbenah bukan?
Aku, ya aku. Aku adalah seorang
pendengar yang baik, pendongeng yang ulung, dan penyayang yang tak pernah di
ragukan. Tak pernah reda dari hujan perhatian, kejutan, dan keromantisan. Tak
pernah merasakan cinta berjarak dan tak pernah di buat menunggu. Tapi nyatanya semua
itu tak dapat menjamin apapun bukan?
Dengan sengaja Tuhan mengabulkan doaku
dan mengirimkan kamu untukku. Seseorang yang memiliki banyak kesibukan bahkan
sekedar untuk menyapa dan membaca pesanku saja aku harus menunggu berjam-jam. Sekalinya
aku menulis pesan terkadang aku juga tak mendapat balasan. Di saat yang lain
bisa berbagi tawa canda dan saling memautkan jemari mereka aku hanya menikmati
rinduku padamu.
Sayang, keraguan terkadang muncul,
bukannya aku tak percaya padamu.Sungguh aku percaya ,tapi seperti perkataanmu
kepadaku waktu itu sepertinya aku juga butuh sesuatu hal untuk benar-benar
meyakinkanku tentangmu.
Aku tak penasaran dengan gadis-gadis
sebelum aku, aku juga tak ingin tau sudah seberapa jauh hubungan serta
perjalanan kalian dulu. Toh kita tidak hidup di masa lalu dan sedang melangkah
ke masa depan. Biarkan sajalah, yang aku tau sekarang Tuhan memilihku untuk
menjagamu. Masa lalu bagiku sudah habis masanya. Sesekali mungkin kita saling
bertanya masa lalu namun aku tak berminat untuk menguliknya.
Terkadang hati ini ingin juga
berteriak merengek ingin di perhatikan olehmu, terkadang emosi ini memuncak
ketika berjam-jam aku menunggumu dan tak kunjung memberikan kabar. Tapi aku
mulai menata ulang semunya, mungkin disini jawaban atas pertanyaanku selama ini
‘mengapa Tuhan memberikan porsi kesabaran yang lebih padaku di banding lainnya?’.
Tak etis bukan jika aku harus merengek meminta perhatianmu di saat sibuk-sibuknya
kamu?
Tapi kamu juga perlu tau, aku juga
wanita biasa sama seperti yang lainnya, hanya saja aku memiliki porsi kesabaran
yang ‘sedikit’ dilebihkan oleh Tuhan.Butuh disisihkan waktumu untuk mengobrol
sebelum tidur malam dan ditemui disaat ada waktu luang.
Bagiku bisa memperoleh sapaan
perhatian dan ucapan sayang darimu saat ini menjadi kemewahan nomor satu. Menantimu membalas pesan pesanku, menantimu bersikap manis
dengan mengacak-acak rambut serta memelukku terkadang membuatku merasa
disayangi. Hal paling waras yang bisa kulakukan saat ini memang menunggu,
karena aku yakin akan datang hari dimana untuk menatapmu,memelukmu dan
mendengar suaramu setiap hari tak perlu lagi menunggu :)