Sebuah hati yang resah, Tuhan mohon
selalu dekatkan hati kami.
Ketika angin dingin mulai menyapa dan
menyelinap di sepertiga malamku, mataku mulai terbuka, harapan dan mimpi-mimpi
mulai bergantian menayangkan diri semacam 2 cm di depan mata, mereka menari-nari
penuh misteri.
Aku yakin semua yang ditetapkan Tuhan
adalah yang terbaik untuk kita, sesuai dengan porsi kita akan datang dan menghampiri
kita pada waktu yang tepat tanpa pernah mengingkar.
Begitu pula dengan jodoh, jauh 1000 tahun sebelum ditetapkannya warna laut
sebiru warna langit, jodoh kita telah tertulis di Lauhul Mahfudz.
Tuhan pasti telah menyiapkan sekeping hati dalam sesosok manusia yang
memang ditugaskan untuk membahagiakan dan melengkapi segala kekurangan, yang
akan menyiapkan bahu dan telinganya untuk mendengar semua keluh kesahmu ketika
malam tiba, mengelusmu dengan kasihnya dan memberikan ketentraman pada hidupmu.
Aku percaya pada semua rencanamu Tuhan, sempat
aku terjatuh tersungkur menghinakan diri karena takdirmu yang kala itu ku
anggap tidak adil. Tapi aku salah besar, saat itulah Tuhan benar-benar
menunjukkan kasih sayang dan kebesarannya pada diriku yang hina.
Tuhan mengirimkanku sesosok malaikat
tanpa sayap, tak bercahaya memang. Tapi dengan memandangnya saja sudah mampu
mendamaikan hati. Kamu..
Tuhan, segerakanlah. Aku resah dalam menanti
kapan hari itu datang. Aku yakin kali ini tak jatuh pada hati yang salah lagi.
Dulu
saya bahkan tak tahu bagaimana caranya berterimakasih dan hal apa saja yang
harus saya terimaksihi dari kehadiranmu dikehidupan saya karena sejujurnya
kehadiran ini adalah anugerah terindah yang pernah saya alami, mukjizat dan
kebesaran Tuhan yang nyata hari saya. Kini saya sudah menemukan
cara yang benar untuk berterimakasih akan semua ini, dengan selalu berusaha
berjuang menjaga apa yang telah ada, bersyukur sebanyak-banyaknya kepada Tuhan
atas beribu bahkan bermilyar anugerahNya, dan dengan mendoakan keselamatanmu,
sepakat dengan ungkapan “Aku mencintaimu, oleh sebab itu aku tak pernah
berhenti mendoakan keselamatanmu”.
Dari aku yang tak pernah berhenti bersyukur
sejak pertama hadirmu.