Selasa, 27 Oktober 2015

Ini sekelumit tentangmu

Ini sekelumit tentangmu


-Hot Chocolate man-
Lihatlah lihat betapa menyejukkannya tatapan matamu, betapa menentramkannya mendengar suaramu, betapa nyamannya berada di rengkuhmu dan juga betapa unik kepribadianmu. Yang  pasti aku akan jaga segala tentangmu dengan baik karena Sang Pencipta yang menitipkannya untukku. Mainkan saja peran kita, Tugas kita hanya taat kepadaNya bukan?
Yang masih ku kenal hanya separuh,aku berharap akan segera menjadi utuh.
Mengenal kepribadianmu sejauh ini sungguh unik, lambat laun akupun berusaha memahami dirimu, sikapmu, kebiasaanmu dan cueknya dirimu. Aku sungguh ingin menggenapkan segala keingintauanku terhadapmu agar segera menjadi utuh.
Jika aku boleh berkata jujur tidak mudah bagiku untuk menyesuaikan diri dengan cepat terhadapmu, memang yang terburu-buru belum tentu baik bukan? Segalanya butuh proses.
Menilik sedikit kebiasaanku yang sepertinya perlu kamu tau agar tidak hanya aku yang berjuang menyesuaikan diri untukmu. Kita sama-sama berharganya. Sifat memang tidak bisa dirubah, namun untuk gadisnya seorang pria tidak akan keberatan berbenah bukan?
Aku, ya aku. Aku adalah seorang pendengar yang baik, pendongeng yang ulung, dan penyayang yang tak pernah di ragukan. Tak pernah reda dari hujan perhatian, kejutan, dan keromantisan. Tak pernah merasakan cinta berjarak dan tak pernah di buat menunggu. Tapi nyatanya semua itu tak dapat menjamin apapun bukan?
Dengan sengaja Tuhan mengabulkan doaku dan mengirimkan kamu untukku. Seseorang yang memiliki banyak kesibukan bahkan sekedar untuk menyapa dan membaca pesanku saja aku harus menunggu berjam-jam. Sekalinya aku menulis pesan terkadang aku juga tak mendapat balasan. Di saat yang lain bisa berbagi tawa canda dan saling memautkan jemari mereka aku hanya menikmati rinduku padamu.
Sayang, keraguan terkadang muncul, bukannya aku tak percaya padamu.Sungguh aku percaya ,tapi seperti perkataanmu kepadaku waktu itu sepertinya aku juga butuh sesuatu hal untuk benar-benar meyakinkanku tentangmu.
Aku tak penasaran dengan gadis-gadis sebelum aku, aku juga tak ingin tau sudah seberapa jauh hubungan serta perjalanan kalian dulu. Toh kita tidak hidup di masa lalu dan sedang melangkah ke masa depan. Biarkan sajalah, yang aku tau sekarang Tuhan memilihku untuk menjagamu. Masa lalu bagiku sudah habis masanya. Sesekali mungkin kita saling bertanya masa lalu namun aku tak berminat untuk menguliknya.
Terkadang hati ini ingin juga berteriak merengek ingin di perhatikan olehmu, terkadang emosi ini memuncak ketika berjam-jam aku menunggumu dan tak kunjung memberikan kabar. Tapi aku mulai menata ulang semunya, mungkin disini jawaban atas pertanyaanku selama ini ‘mengapa Tuhan memberikan porsi kesabaran yang lebih padaku di banding lainnya?’. Tak etis bukan jika aku harus merengek meminta perhatianmu di saat sibuk-sibuknya kamu?
Tapi kamu juga perlu tau, aku juga wanita biasa sama seperti yang lainnya, hanya saja aku memiliki porsi kesabaran yang ‘sedikit’ dilebihkan oleh Tuhan.Butuh disisihkan waktumu untuk mengobrol sebelum tidur malam dan ditemui disaat ada waktu luang.
Bagiku bisa memperoleh sapaan perhatian dan ucapan sayang darimu saat ini menjadi kemewahan  nomor satu. Menantimu membalas  pesan pesanku, menantimu bersikap manis dengan mengacak-acak rambut serta memelukku terkadang membuatku merasa disayangi. Hal paling waras yang bisa kulakukan saat ini memang menunggu, karena aku yakin akan datang hari dimana untuk menatapmu,memelukmu dan mendengar suaramu setiap hari tak perlu lagi menunggu :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar