Ini saya, gadis
yang sedang mati-matian memantaskan diri untukmu.
-Hot chocolate man-
Kalau pertemuan kita sudah terjadwalkan, saya tak akan keberatan jika
kini mesti menambah porsi kesabaran untukmu. Kau boleh menuntaskan kesukaanmu
mengotak-atik robotmu seharian, berpusing ria lembur berbagai hal yang kau
sukai, bahkan menghabiskan waktumu untuk menekuni pekerjaanmu.
Tak perlu mengkhawatirkanku berlebihan, gadismu ini sudah lihai
menghadapi kesepian. Sementara kau sibuk menuntaskan hobi dan impian, saya pun
tak akan tinggal diam. Tamatkanlah dulu segala gelegak yang ada dalam dirimu sayang.
Sementara itu, saya akan menunggu sembari terus memantaskan diri untukmu.
Saya adalah gadis yang sebelumnya tak akan pernah suka untuk menunggu,
kecuali untuk kamuku kini. Kamu mungkin suatu saat akan mengerti bagaimana saya
ingin terus “berlari” dalam hidupku, baru untukmu saya rela menanti. Kata orang
hal-hal baik membutuhkan waktu tunggu, untuk kebaikan yang kelak di jalani
bersamamu, saya rela berdamai dengan rindu akan sapaan dan perhatianmu.
Bukankah untuk secangkir coklat panas saja membutuhkan waktu tunggu?
Untukmu, yang jelas jauh lebih berharga dari semua itu takkan keberatan saya
berikan dedikasi dan waktu.
Tuntaskan dulu kesibukan, hobi dan impianmu sayang. Di sini ada saya
yang tak akan keberatan menunggu sembari berusaha mati-matian memantaskan diri
untukmu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar