Kamis, 22 Oktober 2015

Ini saya, gadis yang sedang mati-matian memantaskan diri untukmu.


Ini saya, gadis yang sedang mati-matian memantaskan diri untukmu.
-Hot chocolate man-
Kalau pertemuan kita sudah terjadwalkan, saya tak akan keberatan jika kini mesti menambah porsi kesabaran untukmu. Kau boleh menuntaskan kesukaanmu mengotak-atik robotmu seharian, berpusing ria lembur berbagai hal yang kau sukai, bahkan menghabiskan waktumu untuk menekuni pekerjaanmu.
Tak perlu mengkhawatirkanku berlebihan, gadismu ini sudah lihai menghadapi kesepian. Sementara kau sibuk menuntaskan hobi dan impian, saya pun tak akan tinggal diam. Tamatkanlah dulu segala gelegak yang ada dalam dirimu sayang. Sementara itu, saya akan menunggu sembari terus memantaskan diri untukmu.
Saya adalah gadis yang sebelumnya tak akan pernah suka untuk menunggu, kecuali untuk kamuku kini. Kamu mungkin suatu saat akan mengerti bagaimana saya ingin terus “berlari” dalam hidupku, baru untukmu saya rela menanti. Kata orang hal-hal baik membutuhkan waktu tunggu, untuk kebaikan yang kelak di jalani bersamamu, saya rela berdamai dengan rindu akan sapaan dan perhatianmu.
Bukankah untuk secangkir coklat panas saja membutuhkan waktu tunggu? Untukmu, yang jelas jauh lebih berharga dari semua itu takkan keberatan saya berikan dedikasi dan waktu.

Tuntaskan dulu kesibukan, hobi dan impianmu sayang. Di sini ada saya yang tak akan keberatan menunggu sembari berusaha mati-matian memantaskan diri untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar